Friday, January 10, 2014

down syndrome

Tanya:
Mbak, kakak saya baru saja memiliki anak down sindrom, usianya sekarang 4 bulan. Pertanyaan saya, bagaimana menjelaskan ke kakak si anak, tentang kondisi adiknya (kakaknya sekarang SD kelas 1). Sejauh ini sih kakaknya sayang sama adiknya. Namun ke depan tentunya akan semakin tampak perbedaan si adik dengan anak yang lain. Lalu bagaimana kakak saya menjelaskan tentang hal ini kepada keluarga besar suaminya, karena sepertinya mereka belum bisa menerima sepenuhnya.
Terimakasih, Lee

Jawab
Lee yang baik,
Down syndrome adalah kondisi yang disebabkan oleh kelainan kromosom sejak bayi dalam kandungan. Karenanya anak yang terlahir dengan kondisi down syndrome akan berbeda dengan temannya, sepanjang hidupnya. Meskipun begitu kondisi setiap anak berbeda, sehingga orang dewasa perlu untuk mengupayakan agar anak mencapai kemampun terbaik yang bisa dicapainya. Kesiapan orang dewasa terutama orang tua dan lingkungan terdekatnya sangat penting, karena lingkungan luar seringkali memberikan respon yang kurang tepat dan kurang nyaman bagi anak.

Anak-anak biasanya memiliki toleransi perbedaan yang lebih baik dari orang dewasa. Orang dewasa mungkin akan mengerutkan kening saat melihat bayi Down sindrom, tapi anak-anak tidak. Oleh sebab itu, untuk menjelaskan ke kakak, anda bisa mengajak keponakan anda menonton film atau membaca buku yang didalamnya memuat informasi tentang Down syndrome. Sampaikan bahwa adiknya memiliki perbedaan dengan anak lain, mungkin nanti kemampuan belajar, bicara, bermain, akan lebih lama dari teman-temannya. karena itu adik perlu ditemani dengan lebih banyak rasa sayang, lebih sabar,supaya hatinya senang dan bisa belajar dengan baik. Adik akan sedih kalau diejek atau diolok-olok karena dia berbeda, jadi  kita bisa menjaga perasaannya dengan menerima adik apa adanya.

Menghadapi keluarga besar memang tidak mudah, apalagi komentar yang muncul bisa menyakitkan perasaan. Oleh karenanya kakak anda perlu mengupayakan untuk menerima kondisi buah hatinya dengan ikhlas, sehingga tidak mudah tersinggung dengan apapn yang dikatakan orang lain. Kakak anda bisa menjelaska tentang kondisi si kecl, dan mohon dukungan agar bisa terus bersemangat mendampingi si kecil mencapai kemampuan terbaiknya.

Demikian Lee, semoga bermanfaat. Salam untuk kakak anda sekeluarga.

Dapatkan kompilasi tanya jawab seputar anak yang pernah dimuat di Harian Jogja, dalam Buku “Kenapa anak saya begini, apa yang harus saya lakukan” di ECCD RC, Jl. DI Panjaitan 70 telp.373709

Labels:

MySpace Layouts

MySpace Layouts

Friday, January 03, 2014

Gila gadget

Tanya:
Mbak, bagaimana ya agar anak-anak tidak terus menerus mainan gadget? saya punya 2 anak. Kakaknya kelas 4 SD dan adiknya TK besar. Keduanya keranjingan main game di tablet dan hp. Kalau sudah main tidak bisa dihentikan. Sampai-sampai kalau diajak kemana-mana, bisa jalan sambil memainkan game, tidak mempedulikan sekitar. Begitu juga saat diajak bertamu atau saat di rumah sedang kedatangan tamu dia asyik main. Apakah jika dibiarkan anak saya nantinya bisa anti sosial? Mohon sarannya, terimakasih
Ibu Nea, Jogja

Jawab
Ibu Nea yang baik,
Gadget adalah alat bantu yang digunakan untuk mempermudah komunikasi dan informasi. Sebetulnya berbagai piranti tersebut disiapkan untuk digunakan oleh orang dewasa. Namun seiring dengan kemajuan jaman, anak-anak pun tumbuh bersama dengan berkembangnya beragam peralatan tersebut, dan melihat begitu dekatnya alat tersebut dengan keseharian orang tua mereka. Tidak menutup mata, gadget juga selama ini cukup ampuh digunakan sebagai alat untuk “penenang” anak-anak supaya sibuk sendiri dan tidak mengganggu aktivitas orang dewasa. Nah, kalau ini dibiarkan terus menerus, bukan cuma si anak  yang kemudian menjadi tergantung dengan gadget, tapi orang tua juga tergantung dan merasa dimudahkan untuk menenangkan anaknya.
Ibu Nea,
Menyimak cerita ibu, saat ini penting sekali bagi ibu untuk segera memulai membuat kesepakatan dengan buah hati ibu. Karena seperti yang ibu tanyakan, kalau penggunaan gadget tidak diatur, anak bisa kurang kesempatan untuk bergaul dengan teman sesungguhny, akibatnya keterampilan sosial anak kurang berkembang dan kelak anak bisa mengalami masalah dalam pergaulan.
Kesepakatan tentang penggunaan gadget bisa mencakup kapan, dimana, berapa lama, dan aplikasi apa saja yang boleh dibuka oleh anak. Ibu juga perlu memastikan bahw gadget tersebut aman dari content yang berbahaya jika dibuka oleh anak. Gadget sebaiknya juga disimpan oleh orang dewasa, jika anak ingin menggunakannya maka dia harus minta ijin untuk menggunakan. Sehingga ibu bisa mengontrol penggunaannya.
Nah, agar anak tidak tergantung dengan gadget, maka dalam membuat kesepakatan perlu diperjelas kapan anak boleh menggunakannya. Misalnya kalau sudah seleseai semua pe ernya, maka malam hari boleh main beberapa menit. Atau untuk si kecil, kalau sudah selesai makan boleh main sebentar. Sepakati juga kapan anak tidak diijinkan menggunakan gadget, misalnya saat bertamu, saat ada orang yang mengajak bicara, saat sedang berjalan, dan lain sebagainya. Kemukakan alasannya mengapa hal tersebut tidak baik.
Ibu Nea, selain membuat anak kurang bersosialisasi, gadget juga beresiko mengurangi kesempatan anak untuk mengeksplorasi pengalamannya terhadap hal-hal nyata. Maka sebaiknya kurangi penggunaan gadget, dan beri anak kesempatan untuk melakukan aktivitas yang lebih beragam, seeprti berkebun, memelihara binatang, membuat karya, dan lain-lain yang akan mengasah kemampuan anak.
Demikian ibu Nea, semoga bermanfaat.

Dapatkan kompilasi tanya jawab seputar anak yang pernah dimuat di Harian Jogja, dalam Buku “Kenapa anak saya begini, apa yang harus saya lakukan” di ECCD RC, Jl. DI Panjaitan 70 telp.373709

Labels:

MySpace Layouts

MySpace Layouts