Saturday, June 10, 2006

Mengatasi Kecemasan Pada Anak anak

Gempa bumi yang melanda daerah Yogyakarta, menyisakan trauma dan rasa cemas pada manusia yang mengalaminya, diantaranya anak-anak

Anxiety, Fears, and Phobias
Semua orang pasti pernah mengalami kecemasan dan rasa takut. Perasaan tersebut pasti tidak nyaman, namun bagi anak-anak hal ini normal dan diperlukan. Pengalaman menghadapi kecemasan mempersiapkan anak untuk menghadapi situasi yang tidak terduga dan menantang di kehidupan mendatang.

Fear/ketakutan adalah reaksi emosional yang kuat, mencakup perasaan subjektif penuh ketidaksenangan, ada keinginan melarikan diri /bersembunyi. Ketakutan ini merupakan reaksi terhadap bahaya yang sedang dihadapi.

Anxiety / kecemasan adalah ketakutan mengenai masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut, tapi ia merasa nyata. Misalnya anak takut melihat jendela yang bergerak,dll.
Kecemasan membuar seseorang ingin keluar dari situasi secara cepat. Jantung berdetak kencang, nafas terengah, mual.

Phobia adalah ketakutan irasional yang terus menerus.

Kadangkala kecemasan membantu anak untuk melakukan hal-hal yang “aman”. Misalnya anak yang cemas dengan kebakaran akan menghindari bermain dengan korek api. Namun jika kecemasan terlalu tinggi akan mengganggu perilaku dan perkembangan anak.

Mengenali tanda-tanda kecemasan
Secara normal ketakutan berubah menurut usia. Misalnya ketekutan terhadap orang asing, ketinggian,kegelapan, binatang, serangga, dan ditinggalkan sendiri. Anak mempelajri ketakutan terhadap objek yang spesifik setelah menghadapi situasi yang kurang menyenangkan misalnya gempa, gigitan anjing, kecelakaan dsb
Beberapa tanda kecemasan pada anak a.l;
- menjadi impulsif dan distruktif
- nervous movement, misalnya sering gugup
- sulit tidur atau tidur lebih lama dari biasanya
- tangan berkeringat
- peningkatan detak jantung dan nafas
- muak/mual
- sakit kepala
- sakit perut
dengan tanda-tanda ini orang tua bisa mengenali anaknya sedang merasa tidak nyaman karena sesuatu. Mendengarkan dengan simpatik atau sekedan membicarakan rasa takut tersebut dapat membantu anak mengatasi rasa takut.

Membantu anak mengatasi kecemasan
Orang tua dapat membantu anak membangun ketrampilan dan kepercayaan diri untuk menghadapi ketakutan sehingga tidak tumbuh menjadi reakasi phobia. Beberapa langkah yang dapt ditempuh untuk membantu anak menghadapi kecemasan:
- sentuhan fisik. Seringkali dekapan, sentuhan, atau kedekatan fisik dapat membantu anak menenangkan dirinya. Sulit mengajak anak bicara jika ia masih merasa sangat cemas
- mengenali bahwa ketakutan itu adalah nyata. Entah betul nyata atau tidak, ketakutan itu tampak nyata di mata anak. Ajak anak membicarakannya.
- Jangan pernah mengecilkan perasaan takut anak.
- Tidak memperkuat rasa takut anak.misalnya anak takut air, lalu kita berjalan menjauhi air. Hal ini membuat anak semakin yakin bahwa air adalah sesuatu yang memang perlu dihindari. (perlu dijelaskan pada anak mana yang betul-betul bahaya, mana yang tidak. Misalnya berjalan dibawah bangunan yang hampir runtuh itu bahaya, jadi perlu menghindar. Tapi tanpa mengajarkan kepanikan pada anak)
- Ajak anak mengukur intensitas kecemasannya. Untuk anak yang lebih besar bisa dengan skala 1-10. atau ada juga yang menggunakan anggota tubuh, misalkan ada anak yang mengatakannya ketakutannya sampai diaatas lutut (tidak terlalu takut), sampai di atas perut (lebih takut), di atas kepala (Sangat takut)
- Ajarkan strategi coping/ penyelesaian masalah. Misalnya kita menjadi “rumah”, anak diminta mendatangi objek lalu kembali ke kita sebelum ke objek itu lagi. Atau mengajarkan self statement seperti : “aku akan baik-baik saja” “aku tidak apa-apa”
- Jika berada dalam komunitas anak, ajak anak untuk saling mengenali kecemasan anak lain dan membantu menghadapinya.
Kunci mengatasi ketakutan dan kecemasan adalah dengan mengatasinya. Dengan menggunakan kunci ini kita bisa membantu anak menghadapi situasi hidupnya.
Jika gempa menjadi objek ketakutan anak, kita perlu memahamkan anak tentang mengapa terjadi gempa, dan langkah yang perlu ia lakukan untuk menyelamatkan diri. Ini penting untuk membantu anak berpikir rasional dan percaya diri.

by. Yani, eccd rc

materi siaran radio sonora fm.yk

MySpace Layouts

MySpace Layouts

0 Comments:

Post a Comment

<< Home